A. Pengertian
Nutrisi adalah zat organik dan non organik penghasil energi yang dijumpai untuk pertumbuhan dan pemeliharaan seluruh jaringan tubuh dan fungsi normal seluruh proses tubuh. (Brunner A. Suddart, 2002).
Nutrisi adalah seluruh interaksi antara organisme dan makanan yang dikonsumsi (Lynda Juall, 2001).
Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat-zat lain yang berhubungan kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima makanan atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuhnya serta mengeluarkan sisanya. (Evelyn C. Pearce, 1989).
Masalah yang terjadi dalam kesehatan timbul pada gangguan nutrisi biasanya pada penderita DHF (Dengue Hemoragic Fever).
Metabolisme adalah rangkaian perubahan kimiawi yang berkesinambungan dalam tubuh hidup untuk mempertahankan kehidupan. Makanan dan jaringan dipecah disebut katabolisme, substansi yang baru dibentuk untuk pertumbuhan disebut anabolisme, dan energi dilepaskan dalam anabolisme dan digunakan dalam katabolisme serta produksi panas.
B. Penyebab/ Etiologi
§ Gaya hidup
§ Kesukaran/ pilihan terhadap makanan
§ Kesehatan
§ Mal nutrisi
§ Virus dengan serotipe 1,2,3 dan 4 yang ditularkan melalui vektor nyamuk Aedes Aegypti, infeksi dengan salah satu serotipe akan menimbulkan antibodi seumur hidup terhadap serotipe bersangkutan tetapi tidak ada perlindungan terhadap serotipe lain.
C. Tanda dan Gejala
§ Anoreksia
§ Tubuh terasa lemas, dan pucat
§ Mual
§ Muntah
§ BB menurun
§ Hipertermi
§ Gangguan pertumbuhan
(Lynda Juall,2006)
D. Klasifikasi
§ Mual
§ Muntah
§ Penyakit tertentu
§ Keletihan
§ Imobilisasi
§ Pola makan
§ Perilaku makan dan minum
(Nanda,2006 )
E. Patofisiologi
1. Anatomi
Saluran pencernaan manusia terdiri dari:
- Mulut
- Faring
- Esophagus/ kerongkongan
- Lambung
- Usus halus : duodenum dan jejunum
- Usus besar/ kolon
- Rectum dan anus
2. Elemen/ zat gizi terdiri dari :
- Karbohidrat
- Protein
- Lemak
- Mineral
- Air
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan energy
- Basal metabolisme meningkat
- Aktivitas tubuh
- Faktor usia
- Penyakit
4. Kegiatan yang membutuhkan energi
- Vital kehidupan, pernapasan, sirkulasi darah, suhu tubuh
- Kegiatan mekanik oleh otot
- Aktivitas otak dan syaraf
- Absorbs zat-zat gizi disalurkan, pencernaan
- Sekresi cairan pencernaan
- Energy kimia untuk membangun sel, jaringan enzim, hormone
- Pengeluaran hasil metabolisme
(Lynda Juall,2006)
F. Pathways
G. Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium / test laboratorium
§ Albumin
§ Transferin
§ Hb (hemoglobin)
§ BUN
§ Ekskresi kreatinin
H. Pengkajian Keperawatan
1. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan fisik
b. Berat badan
c. Otot
d. System syaraf
e. Fungsi gastro intestinal
f. Kardiovaskuler
g. Rambut kusam
h. Kulit
i. Bibir
j. Gusi
k. Lidah
l. Mata
m. Kuku
n. Pengukuran antropometri
o. Tinggi badan
2. Faktor yang mempengaruhi diit
- Status kesehatan
- Status sosial ekonomi
- Kepercayaan
- Faktor psikologis
- Informasi yang salah tentang makanan dan cara berdiit
3. Riwayat keperawatan dan dii
- Anggaran makanan
- Ada diit yang dilakukan secara khusus apa tidak
- Ada kenaikan dan penurunan berat badan apa tidak dan ada demam apa tidak
I. Diagnosa Keperawatan
1. Resiko gangguan kekurangan nutrisi kebutuhan tubuh b/dpost op SC,mual dan muntah
2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan imobilitas, kelemahan fisik, nyeri post op SC
3. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan luka post op Sc
J. Rencana Tindakan Keperawatan
1. Kekurangan nutrisi berhubungan dengan post SC
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam kebutuhan nutrisi terpenuhi.
Kriteria hasil : - Nafsu makan bertambah
- Berat badan stabil/ dipertahankan
- Makanan habis ½ porsi makan
Intervensi : 1. Kaji keluhan mual muntah dan sakit menelan
2. Berikan makanan dalam porsi sedikit tapi sering
3. Timbang berat badan klien secara berkala
4. Berikan makanan yang mudah ditelan seperti bubur
5. Kolaborasi dengan ahli gizi
6. Berikan cairan intravena sesuai indikasi
Evaluasi : Dx.1. S : Pasien menyatakan tidak mual muntah lagi
Pasien mernyatakan nafsu makan bertambah
O : Pasien tidak muntah
Pasien tidak lemas
Diit pasien ½ porsi habis
A : Masalah gangguan nutrisi teratasi
P : Pertahankan intervensinya
2. Cemas berhubungan dengan hospitalisasi
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam diharapkan rasa cemas hilang.
Kriteria hasil : - Pasien dapat diajak kerjasama dalam tindakan keperawatan
- Ajarkan pasien untuk mengutarakan perasaannya
- Anjurkan orang tua untuk selalu menemani pasien
- Tingkatkan kunjungan teman atau orang terdekat supaya pasien merasa terhibur
Evaluasi : Dx.3. S : Pasien menyatakan tidak cemas lagi
O : Pasien tampak rileks dan mau ceria lagi
A : Masalah kecemasan sudah teratasi
P : Pertahankan intervensinya
3. Nyeri perut berhubungan dengan luka post SC
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam diharapkan nyeri perut berkurang/ hilang.
Kriteria hasil : - Wajah tampak rileks
- Nyeri skala 3 peningkatan aktivitas dengan tepat
- Perut rileks dan tidak tegang
Intervensi : 1. Kaji karakter, intensitas dan letak nyeri
2. Anjurkan pasien tetap bedrest
3. Anjurkan pada pasien tehnik relaksasi dengan nafas dalam
4. Berikan rasa nyaman dengan kompres hangat
5. Kolaborasi dengan medis
Evaluasi : Dx.2. S : Pasien menyatakan sakit perut berkurang
O : Pasien tampak tenang dan nyeri berkurang
Tanda vital normal
A : Masalah nyeri perut teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensinya
DFTAR PUSTAKA
1. Carpenito Lynda Juall. 2006. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Jakarta: EGC.
2. Kusyati, Eni. 2006. Keterampilan Dan Proses Keperawatan Dasar. Semarang
3. Nanda. 2006. Panduan Diagnosa Keperawatan. Prima Medika.
I. Pengkajian keperawatan
A. IDENTITAS
1. Identitas pasien
Nama : Ny. D
Jenis kelamin : Perempuan
TTL : Semarang, 12 juni 1967
Agama : Islam
Pendidikan terakhir : SMA
Suku : Jawa
Status : Kawin
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Jl. Batursari VII Sawah Besar Rt5 Rw8 ,Gayamsari, Semarang
2. Identitas penanggung jawab
Nama : Tn . A
Umu :35 Th
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Hub dgn pasien : Suami
Pendidikan terakhir : SMA
Pekerjaan : Buruh pabrik
Alamat : Jl. Batursari VII Sawah Besar Rt5 Rw8 ,Gayamsari, Semarang
B. RIWAYAT KELUARGA
Genogram :








![]() |




C. RIWAYAT LINGKUNGAN HIDUP
Tipe tempat tinggal : Permanen
Jumlah kamar : 3
Kondisi tempat tinggal : Sanitasi baik, perkampungan
Jumlah orang yang tinggal di rumah :3 orang, laki” 1,perempuan 2 orang
D. STATUS KESEHATAN
1. Status Kesehatan Saat Ini
a. Alasan masuk rumah sakit
Pasien datang ke RS dalam kondisi hamil dengan usia kehamilan 39minggu, pasien mengeluhkan kenceng-kenceng pada perutnya disertai dengan keluarnya lendir darah dan air ketuban pada vagina, pasien merasakan gerakan janin dan kontraksi yang kuat pada rahimnya. Sebelumnya pasien pergi ke RB gratis,dari RB didapati air ketuban pecah dari RB pasien dirujuk ke RSDK.
b. Faktor Pencetus
Pasien mengalami inpartus kala 1 KPD,sehingga pasien di lakukan operasi sectio caesaria transperitoneal profunda ( SCTP ) ,dari luka post op SC tersebut menyebabkan pasien merasakan mual,muntah,dan tidak nafsu makan.
c. Keluhan Utama
Pasien mengeluhkan badan lemas,kurang nafsu makan.
d. Timbul keluhan : Bertahap
e. Faktor yang memperberat
Pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit yang membahayakan sehingga tidak ada faktor yang memperberat kondisi pasien.
DM (-) , Hipertensi (-), Asma (-), Jantung (-)
f. Pemahaman dan penatalaksanaan Masalah Kesehatan :
Pasien mengetahui usia kehamilan 39 minggu, pasien sudah merasakan tanda –tanda kelahiran (kenceng-kenceng, keluar lendir darah,dan air ketuban ) maka pasien pergi ke RB, air ketuban pecah didalam(KPD), sehingga dari RB pasien dirujuk ke RSDK dan dilakukan operasi SCTP.
g. Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya :
Pasien meminum obat analgetik ( asam mefenamat 3x 500mg), pemberian dari dokter untuk menghilangkan nyeri.
h. Diagnosa Medik :G3 P1 A0, 39 th, hamil 38 minggu, janin I hidup intra uterine letak sungsang pres. bo inpartus kala I.
2. Status Kesehatan Masa Lalu
a. Penyakit yang pernah dialami :
Pasien mengatakan belum pernah mengalami penyakit yang membahayakan
b. Kecelakaan : Pasien mengatakan tidak pernah mengalami kecelakaan
c. Pernah Dirawat : Pasien mengatakan pernah dirawat 1x di RB.
1. Melahirkan bayi perempuan, BB 3800gr, spontan, sehat, pada tahun 2004.
d. Operasi : Pasien mengatakan pernah operasi 1x, operasi SCTP anak ke-1pada tanggal 21-02-2011.
e. Alergi : Pasien mengatakan tidak mempunyai alergi baik obat-obatan, makanan dan faktor lingkungan.
f. Status Imunisasi: Pasien mengatakan pernah imunisasi TT sebelum atau waktu akan menikah.
g. Kebiasaan : Pasien mengatakan tidak mempunyai kebiasaan yang bisa membahayakan kesehatan dirinya seperti merokok (-), ngopi (-).
E. DATA PENGKAJIAN
1. 14 komponen VIRGINIA HANDERSON
a. Aktivitas bernafas secara normal
Sebelum sakit : Pasien mengatakan dapat bernafas dengan normal
-RR=20X/mnt.
Selama sakit : Pasien mengatakan dapat bernafas dengan normal dan lancar , tanpa menggunakan alat bantu pernafasan, tidak ada sesak nafas, tidak ada nafas cuping hidung, tidak terlihat nafas bantu otot-otot pernafasan (diagfragma , interkosta ), RR= 20x/menit.
b. Aktivitas Minum dan Makan Sesuai Kebutuhan
Sebelum sakit : Pasien mengatakan makan 3x1 porsi sehari habis,
jenis: nasi,sayur,lauk pauk, minum : air putih 6-8 gelas sehari.
BB=53kg
Selama sakit : Pasien mengatakan makan 3x3-5 sendok sehari,
jenis : diet lunak yang di sediakan RS, minum : air putih 4-5 gelas ssehari dan susu 1 gelas sehari.
BB=50kg
c. Aktivitas Eliminasi secara normal
Sebelum sakit : Pasien mengatakan pola eliminasi lancar dan normal,
BAB : 1x sehari, bau khas , lembek, warna kuning,
BAK : 3-4 kali sehari , urine berwarna kuning jernih bau khas.
Selama sakit : Pasien mengatakan pola eliminasi terganggu,
BAB : belum BAB semenjak post op SC,
BAK : dibantu dengan dipasang DC, urine berwarna kuning jernih, bau khas.
d. Aktivitas Bergerak secara bebas dan memelihara postur tubuh
Sebelum sakit : Pasien mengatakan mampu bergerak bebas dan melakukan senam ibu hamil
Selama sakit : Pasien mengatakan setelah post op SC , dia takut untuk bergerak bebas karena merasakan nyeri pada luka post op SC.
e. Aktivitas Tidur dan Istirahat
Sebelum sakit : Pasien mengatakan dalam sehari bisa tidur kurang lebih 8 jam, tidur jam 21.00 dan bangun pada jam 05.00.
Selama sakit : Pasien mengeluhkan aktivitas tidurnya berkurang , ketika merasakan nyeri pasien tidak bisa tidur.
f. Aktivitas membuka dan memakai pakaian
Sebelum sakit : Pasien mengatakan mampu membuka dan memakai pakaian sendiri tanpa bantuan.
Selama sakit : Pasien mengatakan tidak mampu melakukan aktivitas berpakaian sendiri melainkan dibantu oleh keluarga karena pasien masih mengeluhakan lemas dan nyeri post SC.
g. Aktivitas mencegah kecelakaan dan bahaya
Sebelum sakit : pasien mengatakan sangat berhati-hati dalam beraktivitas untuk menghindari bahaya dan kecelakaan .
Selama sakit : pasien mengatakan tidak bisa melindungi dirinya sendiri melainkan keluarga yang menjaga keamanan pasien.
h. Aktivitas komunikasi
Sebelum saki : pasien mampu berkomunikasi dengan baik secara verbal.
Selama sakit : pasien mampu berkomunikasi dengan baik secara verbal.
i. Aktivitas mempertahankan tubuh normal dengan berpakaian dan memodifikasi pakaian
Sebelum sakit : Pasien mengatakan mampu melakukan aktifitas berpakaian dengan mempertahankan posisi tubuh yang normal
Selama sakit : Pasien mengatakan kesulitan memposisikan tubuhnya karena merasakan nyerui pada perutnya (post SC ) sehingga dalam aktivitas berpakaian di bantu oleh keluarga pasien.
j. Aktivitas beribadah
Sebelum sakit : Pasien mengatakan selalu beribadah , sholat 5 waktu dengan baik.
Selama sakit : Pasien mengatakan dirinya hanya mampu beribadah diatas tempat tidur dengan cara semampunya.
k. Aktivitas bermain
Sebelum sakit : Pasien mengatakan senang pergi kerumah saudara atau temannya untuk bersilahturahmi.
Selama sakit : Pasien mengatakan tidak mampu berpergian melainkan saudara dan temen-temennya yang datang menjenguknya.
l. Aktivitas bekerja
Sebelum sakit : Pasien mengatakan bisa melakukan aktivitas bekerja sehari-harinya dengan baik.
Selama sakit : Pasien mengatakan tidak mampu melakukan aktivitas bekerja sehari-harinya aktivitas pasien dibantu oleh keluarga pasien.
m. Aktivitas belajar atau ingin memuaskan keingintahuannya
Sebelum sakit : Pasien mengatakan jarang belajar atau melakukan kegiatan yang ingin memuaskan keingintahuannya karena sibuk bekerja.
Selama sakit : Pasien mengatakan belajar mobilitas fisik semenjak post op SC agar sendi-sendi tidak kaku.
2. Pemeriksaan fisik Head to toe
Kepala : I : rambut kusam, bentuk kepala oval, tidak ada lesi
Pa : tidak ada benjolan
Muka : pucat, tampak menahan nyeri
Mata : I : palpebra simetris, konjunctiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, fungsi penglihatan normal
Pa :tidak ada nyeri tekan
Hidung : I: lubang hidung simetris, kulit tidak ada lesi,nafas cuping hidung(-), bagian dalam hidung agak kotor, fungsi indra pembau normal
Pa: tidak ada nyeri tekan
Mulut : bibir pucat, mukosa bibir kering
Telinga : I: simetris, fungsi pendengaran normal,tidak ada serumen
Pa: tidak ada nyeri tekan
Leher : I: kulit tidak ada lesi,tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Pa: tidak ada benjolan dan tiodak ada nyeri tekan
Dada :I : kulit tidak ada lesi, ekspansi dada kanan dan kiri sama, simetris
Pa : gerakan dinding dada kanan dan kiri sama, getaran taktil fremitus kanan dan kiri tersa
Pe :bunyi sonor pada anterior dan posterior
Aus : bunyi vesikuler
Payudara :I : payudara besar,areola berwara coklat tua melebar, simetris
Pa : tidak ada benjolan/ tumor,kenyal, ASI (+)
Jantung :I : IC tidak tampak
Pa : IC terasa pada interkosta 5 sinistra LMCS, ±2 c,
Pe : bunyi redup
Aus : terdengar BJ1 dan BJ2 normal
Abdomen :I : terdapat luka jahitan post op SC, jahitan subkutikuler,vertikal
Aus : terdengar bising usus 8x/mnt
Pe : bunyi timpani
Pa : nyeri tekan (+)
Genetalia :Ada PPV warna merah darah, terpasang DC, TFU 2 jari bawah pusat
Ekstermitas : Ekstermitas superior: terpasang infus, kekuatan otot lemah
Ekstermitas inferior : kekuatan lemah
Kulit : kulit normal, turgor baik
Kuku : warna muda, tidak ada sianosis , sirkulasi kapiler refill < 3 dtik
3. Pemeriksaan TTV
KU : baik, composmentis
TD : 120/70 mmHg
Nadi : 72 x/mnt
Suhu : 37,3 0C
RR : 20 x/mnt
4. Data Penunjang
a. Laboratorium
Hematologi paket Hasil Nilai normal Keterangan
Hemoglobin 11.70 gr% 12.00-15.00 L
Hematrokit 35.1 % 35.0- 47.0
Eritrosit 4.70 juta/mmk 3.90-5.60
MCH 28.70 pg 27.00-32.00
MCV 86.20 fL 76.00-96.00
MCHC 33.30 g/dl 29.00-36.00
Leukosit 15.50 ribu/mmk 4.00-11.00 H
Trombosit 260.0 ribu/mmk 150.0-400.0
RDW 13.80 % 11.60-14.80
MPV 7.70 Fl 4.00-11.00
b. Laporan Operasi
Tanggal operasi : 21-2-2011
Jam op dimulai : 21.20
Jam op selesai : 22.10
Lama op berlangsung : 50 menit
Lahir bayi perempuan, BB= 3100 gr, AS= 9-10-10
Plasenta dilahirkan kotiledon lengkap,infark (-), Hematom (-)
Eksplorasi : - Kontraksi uterus baik
- Keedua adneksa dbu
- Perdarahan (-)
KU post op baik, komposmentis
TTV: TD: 110/60 mmHg, N: 70x/mnt, RR: 20x, T: 370C
c. Terapi obat:
· Tanggal 21-23 februari 2011
C2 botol 1 + 1010 oksitosin
Inf RL/ D5/ RLD5/ Nacl 20 tts/mnt
Injeksi Cefozalin 2x1gr
Injeksi Kalnex 3x500mg
injeksi Ketorolax 3x30mg
injeksi vit BC 2cc/24jam
injeksi vit C 200mg/24jam
· Tanggal 24-2-2011
Infus(-), DC(-)
Asam mefeamat 3x500mg
Vit BC/C/SK 3x1 tab
Amoxcilin 3x500mg
II. Analisa data
No | DATA | ETIOLOGI | PROBLEM |
1 | DS: -Pasien menyatakan mual muntah -Pasien mernyatakan tidak nafsu makan DO: -Pasien muntah -Pasien lemas -Pasien makan 3X3-5 sendok sehari -BB awal=53kg -BB skarang=50kg | post SC, dispea,mual,muntah | Resiko kekurangan kebutuhan nutrisi |
2 | DS: - Pasien mengatakan badannya lemas - Pasien mengeluhkan nyeri jika badannya digerakkan DO: - Pasien tampak takut bergerak Pasien hanya tiduran | Imobilitas, kelemahan fisik, nyeri post op SC | Gangguan mobolitas fisik |
3 | DS: Pasien mengeluhkan nyeri pada perut dan sekitar luka post op SC DO: P = luka post op SC Q = seperti teriris R = sekitar luka post op sc dan peruh kebawah S = skala 8 T = hilang timbul ± 10 mnt - Wajah pasien tampak menahan nyeri - KU= baik, composmentis - TD= 120/70 mmHg - N= 72 x/ mnt - Suhu= 37.30C - RR= 20x/mnt | Adanya luka POST OP SC | Gangguan rasa nyaman nyeri |
III. Diagnosa keperawatan
1. Resiko kekurangan kebutuhan nutrisi berhubungan dengan pos SC, dispea,mual,muntah
2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan imobilitas, kelemahan fisik, nyeri post op SC
3. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan luka post op SC
IV. Rencana Intervensi
No | TUJUAN | INTERVENSI | RASIONAL |
1 | Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam kebutuhan nutrisi terpenuhi.dengan KH: - Nafsu makan bertambah - Berat badan kembali awal 53 kg - Makanan habis 1 porsi makan - pasien tampak segar | 1. awasi keadaan umum pasien 2. monitor TTV 3. jelaskan pentingnya makanan 4. berikan makanan porsi kecil tapi sering 5. timbang berat badan 6. kolaborasi dengan ahli gizi dalam pemberian diit | 1. untuk mengetahui KU pasien 2. untuk mengetahui perubahan pada TTV pasien 3. agar pasien bisa nafsu makan 4. untuk melihat apakah makanan habis apa tidak 5. untuk mengetahui apa BB tambah atau turun pasien nafsu bertambah |
2 | Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24jam diharapkan pasien mampu melakukan mobilitas fisik sendiri dgn KH: - memiliki keseimbangan - mampu memposisiskan tubuh - mampu beraktifitas | 1. bantu pasien memposisikan tubuh sebagai latihan fisik 2. bantu dalam aktifitas perawatan diri sesuai keperluan 3. beri motivasi pada pasien 4. libatkan keluarga dalm latihan fisik | 1. untuk mencegah kekakuan sendi yang dapat berlanjut pada keterbatasan berak 2. untuk menghemat energi pasien dan mencegah kelelahan 3. agar pasien bersemangat untuk melakukan latihan fisik 4. untuk menghemat enrgi pasien dan mencegah kelelahan |
3 | Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan nyeri berkurang,hilang dengan KH: - pasien mengatakan nyeri berkurang - skala nyeri 0-1 - TTV normal ( TD= 120/80 mmHg, N= 80x/mnt,RR= 20x/mnt, T=36,5 0C) | 1. Kaji karakteristik nyeri dengan data PQRST 2. Anjurkan teknik relaksasi nafas dalam 3. Monitoring TTV 4. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian analgetik | 1. Untuk mengetajhui sejauh mana perkembangan rasa nyeri yang dirasakan olaeh pasien shg dapat dijadikan acuan untuk intervensi selanjutnya 2.Untuk mengurangu rasa nyeri dan memperlancar sirkulasi O2 keseluruh jaringan 3. Peningkatan TTV dapat menjadi acuan adanya peningkatan nyeri 4. Analgetik dapat memblok rangsangan nyeri tidak dapat dipersepsikan |
V. Implementasi
Post op sc hari ke-2
No.dx | Hari, tgl, jam | Tindakan | Respon |
1 | Selasa,22-2-2011 09.00 | 1. Mengawasi keadaan umum pasien 2. Memonitoring TTV 3. Menjelaskan pentingnya makanan 4. Memberikan makanan porsi kecil tapi sering 5. Menimbang berat badan 6. Mengkolaborasikan dengan ahli gizi dalam pemberian diit | - KU =Baik - S: 36.5 C N: 84 X/ menit RR: 20 X/ menit TD: 110/70 mmHg - Pasien mampu makan 1 porsi habis - Pasien mulai melakukannya - Berat badan pasien turun saat sakit setelah makan teratur pasien BB naik 2 kilo - Pasien makan dan minum obat yang di berikan |
2 | Selasa,22-2-2011 09.00 | 1. membantu pasien berposisi miring kanan dan miring kiri sebagai latihan fisik 2. membantu dalm aktifitas perawatan diri sesuai keperluan 3. memberi motivasi pada pasien 4. melibatkan keluarga dalm latihan fisik | 1. pasien mampu berposisi miring kanan dan kiri walaupun masih dibantu perawat 2. pasien terlihat fres setelah diseka oleh perawat 3. pasien termotivasi sehingga bersemangat untuk melakukan lat. Fisik dengan dibantu keluarga 4. keluarga kooperatif |
3 | Selasa22-2-2011 09.00 | 1. menguji karakteristik nyeri dengan data P,Q,R,S,T 2. menganjurkan teknik relaksasi nafas dalam 3. memonitoring TTV 4. berkolaborasi dengan dokter untuk pemberian analgetik( ketorolax 3x30mg) | 1. P: luka post op SC Q: seperti diiris R: sekitar luka dan perut kebawah S: skala 8 T: hilang timbul ±10 mnt 1. Pasien bisa melakukan teknik nafas dalam 2. KU= baik, komposmentis TD= 120/70 mmHg N= 72 x/mnt Suhu= 37,30CRR= 20x/mnt Pasien mengatakan nyeri berkurang setelah diberi injeksi ketorolax 3x30mg |
Post op sc hari ke-3
No.dx | Hari, tgl, jam | Tindakan | Respon |
1 | Rabu, 23-2-2011 | 1. Mengawasi keadaan umum pasien 2. Memonitoring TTV 3. Menjelaskan pentingnya makanan 4. Memberikan makanan porsi kecil tapi sering 5. Menimbang berat badan 6. Mengkolaborasikan dengan ahli gizi dalam pemberian diit | - KU =Baik - S: 36.5 C N: 84 X/ menit RR: 20 X/ menit TD: 110/70 mmHg - Pasien mampu makan 1 porsi habis - Pasien mulai melakukannya - Berat badan pasien turun 3kg saat sakit setelah makan teratur pasien BB naik 2 kg - Pasien makan dan minum obat yang di berikan |
2 | Rabu, 23-2-2011 | 1. membantu pasien berposisi duduk atau semiflower sebagai latihan fisik 2. membantu dalm aktifitas perawatan diri sesuai keperluan 3. memberi motivasi pada pasien 4. melibatkan keluarga dalm latihan fisik | 1. P: luka post op SC Q: seperti diiris R: sekitar luka dan perut kebawah S: skala 6 T: hilang timbul ±7 mnt 2. KU= baik, komposmentis TD= 120/80 mmHg N= 78 x/mnt Suhu= 36,80C RR= 20x/mnt 3. Pasien mengatakan nyeri berkurang setelah rutin melakukan nafas dalam dan diberi injeksi ketorolax 3x30mg |
3 | Rabu,23-2-2011 | 1. menguji karakteristik nyeri dengan data P,Q,R,S,T 2. menganjurkan teknik relaksasi nafas dalam 3. memonitoring TTV 4. berkolaborasi dengan dokter untuk pemberian analgetik( ketorolax 3x30mg) | 1. pasien mampu berposisi duiduk walaupun masih dibantu perawat 2. pasien terlihat fres setelah diseka oleh perawat 3. pasien termotivasi sehingga bersemangat untuk melakukan lat. Fisik dengan dibantu keluarga |
Post op sc hari ke-4
No.dx | Hari, tgl, jam | Tindakan | Respon |
1 | Kamis,24-2-2011 | 1. Mengawasi keadaan umum pasien 2. Memonitoring TTV 3. Menjelaskan pentingnya makanan 4. Memberikan makanan porsi kecil tapi sering 5. Menimbang berat badan 6. Mengkolaborasikan dengan ahli gizi dalam pemberian diit | - KU =Baik - S: 36.5 C N: 84 X/ menit RR: 20 X/ menit TD: 110/70 mmHg - Pasien mampu makan 1 porsi habis - Pasien mulai melakukannya - Berat badan pasien turun 3kg saat sakit setelah makan teratur pasien BB naik 2 kg -Pasien makan dan minum obat yang di berikan |
2 | Kamis,24-2-2011 | 1. membantu pasien turun dari bed dan berjalan pelan-pelan sebagai latihan fisik 2. membantu dalm aktifitas perawatan diri sesuai keperluan 3. memberi motivasi pada pasien 4. melibatkan keluarga dalm latihan fisik | 1 mampu turun dari bed dan berjalan pelan-pelan walaupun masih dibantu perawat 2. pasien terlihat fres setelah diseka oleh perawat 3. pasien termotivasi sehingga bersemangat untuk melakukan lat. Fisik dengan dibantu keluarga 4. keliarga kooperatif |
3 | Kamis, 24-2-2011 | 1. menguji karakteristik nyeri dengan data P,Q,R,S,T 2. menganjurkan teknik relaksasi nafas dalam 3. memonitoring TTV 4. berkolaborasi dengan dokter untuk pemberian analgetik( ketorolax 3x30mg) | 1. P: luka post op SC Q: seperti diiris R: sekitar luka dan perut kebawah S: skala 3 T: hilang timbul ±4 mnt 2. KU= baik, komposmentis TD= 120/80 mmHg N= 80 x/mnt Suhu= 36,60C RR= 20x/mnt 3. Pasien mengatakan nyeri berkurang setelah rutin melakukan nafas dalam dan diberi obat asam mefeamat 3x500mgpasien |
VI. Evaluasi
Post op sc hari ke-2
No.Dx | Hari,Tgl, Jam | Respon Perkembangan |
1 | Selasa,22-2-2011 | S :-Pasien menyatakan masih mual -Pasien mernyatakan nafsu makan bertambah O :-Pasien tidak muntah -Pasien tidak lemas -Diet pasien ½ porsi habis A : Masalah gangguan nutrisi belum teratasi P : Lanjutkan intervensinya |
2 | Selasa,22-2-2011 | : pasien mengatakan badan masih lemas dan nyeri bila tubuh digerakkan O: - pasien mampu berposisi miring kanan dan kiri - Ekspresi wajah tampak menahan nyeri - Pasien terlihat fres setelah diseka A: masalah belum teratasi - Pasien belum berani bergerak bebas P: lanjutkan intervensi - Bantu untuk berposisi duduk sebagai latihan fisik - Beri motivasi dan libatkan keluarga dalam lat. Fisik |
3 | Selasa,22-2-2011 | S: pasien mengatakan nyeri sedikit berkurang setelah melakukan teknik nafas dalm dan diberikan injeksi analgetik O: - wajah pasien masih tampak menahan nyeri - Nyeri skala 6 - KU= baik, komposmentis - TD= 120/80 mmHg, N= 78x/mnt,suhu=370C, RR= 20x/mnt A: masalah belum teratasi - nyeri skala 6 P: lanjutkan Intervensi - Peningkatan teknik relaksasi nafas dalam - Pemberian analgetikS |
Post op sc hari ke-3
No.Dx | Hari, tgl, jam | Respon perkembangan |
1 | Rabu,23-2-2011 | S :-Pasien menyatakan sudah tidak mual -Pasien mernyatakan nafsu makan bertambah O :-Pasien tidak muntah -Pasien tidak lemas -Diet pasien ½ porsi habis A :Masalah gangguan nutrisi belum teratasi P : Lanjutkan intervensinya |
2 | Rabu,23-2-2011 | S: pasien mengatakan bisa berposisi duduk tetapi belum optimal karena tubuhnya masih sedikit lemas dan nyeri apabila digerakkan O: - pasien mampu berposisi duduk walaupun sedikit dibantu - Ekspresi wajah tampak menahan nyeri A: masalah belum teratasi - Pasien belum bisa turun dari bed dan berjalan P:lanjutkan intervensi - Latihan turun dari bed dan berjalan pelan2 - Berikan motivasi dan libatkan keluarga dalm aktifitas fisik |
3 | Rabu,23-2-2011 | S: pasien mengatakan nyeri berkurang(sedang) setelah rutin melakukan teknik nafas dalam dan diberikan injeksi analgetik O: - wajah pasien cukup tenang - Nyeri skala 4 - KU= baik, komposmentis - TD= 120/80 mmHg, N= 80x/mnt,suhu=36,80C, RR= 20x/mnt A: masalah belum teratasi - nyeri skala 4 P: lanjutkan Intervensi - Peningkatan teknik relaksasi nafas dalam - Pemberian analgetik |
Post op sc hari ke-4
No.Dx | Hari, tgl, jam | Respon perkembangan |
1 | Kamis,24-2-2011 | S :-Pasien menyatakan sudah tidak mual -Pasien mernyatakan nafsu makan O :-Pasien tidak muntah -Pasien tidak lemas -Diet pasien 1 porsi habis A :Masalah gangguan nutrisi belum teratasi P : Pertahankan intervensinya |
2 | Kamis,24-2-2011 | S: Pasien mengatakan mampu turun dari bed dan berjalan pelan-pelan walaupun sedikit menahan nyeri O: - pasien terlihat berposisi duduk - Ekspresi wajah cukup tenang - Nyeri (+) A: masalah teratasi P: pertahankan intervensi |
3 | Kamis,24-2-2011 | S: pasien mengatakan nyeri berkurang(ringan) setelah rutin melakukan teknik nafas dalam dan diberikan obat analgetik O: - wajah pasien cukup tenang - Nyeri skala 2 - KU= baik, komposmentis - TD= 120/80 mmHg, N= 80x/mnt,suhu=36,50C, RR= 20x/mnt A: masalah belum teratasi - nyeri skala 2 P: lanjutkan Intervensi - Peningkatan teknik relaksasi nafas dalam - pemberian obat analgetik |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar